Minggu, 02 Maret 2014

CERITA TENTANG KILUAN


Lampung punya tempat memesona bernama Teluk Kiluan. Pantai di sini sangat bersih dengan hamparan pasir putih, terasa lembut saat disapu dengan kaki. Lautnya pun biru jernih, serta banyak lumba-lumba. Sekali ke Teluk Kiluan, rasanya tak mau pulang.

Beberapa waktu yang lalu sebelum ke Lombok, saya dan beberapa orang teman ke Teuk Kiluan. Menurut para traveler, di sana bisa melihat segerombolan lumba-lumba. Pantainya pun bagus dengan pasir putih halus dan latar belakang perbukitan hijau. Saya pun ingin membuktikannya.

Teluk kiluan berada di pesisir Lampung bagian selatan, tepatnya di Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tenggamus, Lampung Selatan. Perjalanan ke sana membutuhkan waktu sekitar kurang lebih 12 jam dari Jakarta, dengan mobil dan jika tidak ada kemacetan parah.

Kami berkumpul di Plaza Semanggi Jakarta pukul 20.00 WIB. Kami memulai perjalanan dari sini pukul 21.30 WIB menggunakan 2 mobil elf dan 1 mobil pribadi, sebab rombongan kali ini cukup banyak

Karena perjalana dimulai malam hari, kami lebih banyak tidur selama di perjalanan menuju pelabuhan Merak-Bakaheuni. Saat itu pelabuhan lumayan ramai. kami sampai di Pelabuhan Merak sekitar pukul 24.00 WIB, namun baru masuk kapal feri pukul 02.00 wib.

Setelah kapal mulai berjalan meninggalkan Pelabuhan Merak, angin mulai bertiup. Anginnya kencang sekali! Untuk menghangatkan badan, saya membeli kopi hangat dan mie instan di kantin kapal. Ternyata harganya tiga kali lipat dari harga normal.

Segelas kopi sekitar Rp 6.000 dan mie instan Rp 15.000. Padahal penyebrangan Merak-Bakaheuni itu dekat hanya 1,5-2 jam saja. Tapi snack-snack di kapal ini harganya mahal sekali. Sekitar pukul 04.30 WIB, kapal kami merapat ke Pelabuhan Bakaheuni.

Dari Pelabuhan Bakaheuni, kami masih harus melanjutkan perjalanan sekitar 4 jam lagi menuju daerah Tenggamus, Lampung Selatan tempat Teluk Kiluan berada. Sayang, saat itu jalanan masih banyak yang rusak. belum lagi, banyak truk-truk besar yang lalu lalang.

2 Jam perjalanan awal, lalu lintas kendaraan masih ramai karena masih di sekitar kota. Tapi 3-4 jam kemudian, inilah perjalanan yang lebih seru lagi. Perjalanannya mulai masuk ke pelosok-pelosok desa pedalaman Lampung. Naik turun bukit, belokan-belokan dan tikungan tajam. Jalanannya sudah bukan aspal lagi, tapi kerikil, tanah, dan lumpur. jangan pernah coba-coba membawa mobil jenis sedan ke sini ya!

Walopun jalanannya sangat melelahkan, tapi pemandangannya sungguh cantik sekali. Beberapa kali kami melihat kolam-kolam pembuatan garam dengan banyak kincir airnya. Bukit-bukit yang hijau terbentang. Di sepanjang jalan juga banyak biji-biji cengkeh yang dijemur. Sapi-sapi dan kambing-kambing juga banyak kita temui di sepanjang jalan.

Ada pengalaman lucu. Beberapa kali, kami seolah ditipu oleh papan jalan. Kami melewati papan jalan bertuliskan 'Teluk Kiluan 20 Km lagi'. Setelah itu, ada papan lagi bertuliskan 'Teluk Kiluan 7 Km lagi'. Tak lama, ada papan yang justru bertuliskan, 'Teluk Kiluan 13 Km lagi'. Ada-ada saja..

Setelah pukul 14.00 WIB, akhirnya kami tiba di gerbang bertuliskan 'Selamat Datang di Teluk Kiluan'. Kami meluruskan kaki dan juga berfoto-foto di sini. Kami kemudian menuju penginapan yang modelnya rumah panggung berwarna hijau. Rumahnya sederhana dengan empat kamar. Tak ada listrik di sini, jadi harus menggunakan genset yang hanya nyala dari pukul 18.00 WIB sampai 06.00 WIB.

Kami langsung beres-beres dan menuju Pulau Kiluan untuk snorkeling. Kami menyebrang ke sana menggunakan perahu jukung yang bisa ditempati enam orang.

Pulau Kiluan memiliki pantai yang bersih dengan air yang jernih. Benar kata para traveler, pemandangan di sini indah banget. Ada bukit-bukit hijau membentang yang terlihat cantik.

Ingat, ombak-ombak di sini cukup kencang. Jadi Anda harus lebih berhati-hati. Meski demikian, ternyata bawah laut Kiluan punya keindahan tersendiri. Banyak ikan berwarna-warni yang ada berenang-renang di lautan. Bintang lautnya juga berwarna-warni lho!

Kami pun bergegas menuju penginapan ketika sore hari menjelang. Sebab besok, kami ingin melihat lumba-lumba. Mau tahu kisah selanjutnya bertemu dengan lumba-lumba? rasanya kurang asik jika anda tidak datang sendiri ke teluk kiluan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar